Tuesday, October 16, 2012

Wednesday, March 14, 2012

MODEM, WIRELESS ROUTER, HUB DAN ACCESS POINT

Bagi orang awam IT seperti saya mungkin jadi bingung ketika ingin membangun Hotspot untuk keperluan lingkungan skala kecil. Oleh karena itu pada kali ini saya mau sharing perihal peralatan Hotspot berikut cara menguhubungkan keempat perangkat tersebut, tetapi terlebih dahulu saya akan sharing info mengenai keempat makhluk tersebut:

1.MODEM
Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkanDemodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya menggunakan bagian yang disebut "modem", seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain sebagainya, namun umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai Perangkat keras yang sering digunakan untuk komunikasi pada komputer.
Data dari komputer yang berbentuk sinyal digital diberikan kepada modem untuk diubah menjadisinyal analog, ketika modem menerima data dari luar berupa sinyal analog, modem mengubahnya kembali ke sinyal digital supaya dapat diproses lebih lanjut oleh komputer. Sinyal analog tersebut dapat dikirimkan melalui beberapa media telekomunikasi seperti telepon dan radio.
Setibanya di modem tujuan, sinyal analog tersebut diubah menjadi sinyal digital kembali dan dikirimkan kepada komputer. Terdapat dua jenis modem secara fisiknya, yaitu modem eksternal dan modem internal.

2.ROUTER DAN WIRELESS ROUTER
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.

3. HUB
Hub adalah sebuah perangkat jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan peralatan-peralatan dengan ethernet 10BaseT atau serat optik sehingga menjadikannya dalam satu segmen jaringan. Hub bekerja pada lapisan fisik (layer 1) pada model OSI.

4.ACCESS POINT
Digunakan untuk melakukan pengaturan lalulintas jaringan dari mobile radio ke jaringan kabel atau dari backbone jaringan wireless client/server. Biasanya berbentuk kotak kecil dengan 1 atau 2 antena kecil. Peralatan ini merupakan radio based, berupa receiver dan transmiter yang akan terkoneksi dengan LAN kabel atau broadband ethernet.

Dari keempat peralatan tersebut yang sering tumpang tindih pemahamannya adalah Router dengan Access Point, karena ada bermacam-macam jenis Router yaitu:
1.Router saja
2.Router sekaligus ditambah Wireless (sama dengan no. 6)
3.Router yang memakai Wireless dan Modem ADSL
4.Komputer yang berfungsi sebagai Router
5.Router Wireless yang dijadikan Access Point
6.Access Point sekaligus ditambah Router (sama dengan no. 6)

Nah perbedaannya sebetulnya apa? Saat ini beredar di pasaran adalah access point yang telah dilengkapi dengan raouter di dalamnya yang biasa disebut wireless router. Wireless Router selain sebagai penghubung (access point) untuk jaringan Local bisa berfungsi memforward IP di luar dalam jaringan Local. Sebagai contoh kita mempunyai IP 192.168.0.1 untuk jaringan Local kita sedangkan kita ingin jaringan 192.168.0.1 kita tidak tersentuh oleh orang luar dari jaringan local itu. Nah dari wireless router itu kita bisa setting sebagai contoh menjadi IP 10.50.10.xxx. Otomatis client yang mendapat IP dari 10.50.10.1 itu tidak bisa masuk ke jaringan 192.168.0.1. Inilah fungsi maksimal dari router yaitu untuk memprotect jaringan lokal kita sehingga resiko data diambil oleh orang luar lebih sedikit. Jadi kesimpulannya wireless Router adalah sebuah acces point yang berfungsi meneruskan IP Local kita sedangkan Router berfungsi meneruskan IP local kita menjadi IP yang kita inginkan.

SKEMA CARA MENGHUBUNGKAN PERANGKAT

Skema ini jika menggunakan Wireless Router





Skema ini jika menggunakan Router saja, baik yang memakai perangkat Router tersendiri maupun perangkat computer yang dijadikan Router (sangat disarankan memakai Software Linux).







Skema itu masih bersifat dasar hanya sekedar memberikan ilustrasi penempatan perangkat WIFi untuk internetworking. Masih dimungkinkan variasi network lainnya yang lebih menantang, apalagi dengan menggunakan separangkat computer sebagai Router.

Friday, December 23, 2011

ECVT KARYA ANAK BANGSA

Dunia industri energi, perminyakan dan kimia di Amerika digemparkan dengan rilis teknologi terapan anyar yang dikeluarkan oleh Ohio State University. Adalah ECVT, atau electrical capacitance volume tomography, sebuah teknologi yang menggunakan sensor medan listrik statis yang bisa menampilkan gambar 3 dimensi dari tingkah laku gas dan partikel di dalam reaktor tertutup. Teknologi ini mengadopsi cara scanning atau fotokopi yang bisa melihat secara real time dan 3 dimensi gerak gas dan partikel di dalam boiler maupun reaktor industri. ECVT ini memiliki akurasi yang tinggi, dan menjadi cikal bakal teknologi berbasis clean energy.

Teknologi yang lahir di “research center” yang tidak lebih dari sebuah ruangan kecil di sebuah warnet di Tangerang ini telah dipatenkan oleh Dr. Warsito, yang menjadi penemunya. Para industriawan dan ilmuwan teknologi terapan bisa menggunakan ECVT ini untuk observasi komposisi bahan di dalam reaktor kimia di industri, kelakuan minyak di pengilangan, kepekatan gas di reaktor untuk instalasi tenaga listrik, kelakuan gas di dalam reaktor nuklir, dan masih banyak reaktor terapan lainnya yang bertekanan tinggi dan suhu tinggi. Teknologi yang sama bisa diterapkan pula ke dalam berbagai bidang dari kedokteran, pertambangan, proses kimia hingga body scan untuk keperluan security.

Sebagaimana rumah sakit yang memakai USG maupun MRI untuk mengetahui gejala penyakit di dalam tubuh, maka kalangan industri pun memerlukan teknologi yang sama. Yaitu menggunakan tomography untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam boiler, tangki reaktor maupun reaktor tekanan tinggi secara akurat dan real time. Demikian ditekankan oleh Dr. Warsito, yang menjadi penemu sekaligus pemilik paten teknologi ECVT ini.

Sistem ECVT diperlihatkan seperti di Gambar 1. Sistem ini bisa melihat tembus secara 4 dimensi: 3 dimensi hasil rekonstruksi dan online/realtime. Sistem ECVT ini terdiri dari sistem sensor, sistem data akuisisi dan perangkat komputer untuk kontrol, rekonstruksi data dan display. Gambar 2 memperlihatkan hasil deteksi kelakuan “Boiling Sand”: Ini dihasilkan dari snapshot imaging dengan kecepatan 1/100 detik menggunakan ECVT terhadap pasir yang sedang “mendidih” di dalam reaktor pemrosesan partikel katalis. Teknologi yang sama bisa digunakan untuk melakukan pencitraan terhadap aktifitas di dalam gunung berapi atau semburan lumpur dari kebocoran sumur gas miliki Lapindo seperti yang terjadi di Sidoarjo.

Gambar 1: Skema sistem ECVT – Melihat tembus secara 4 dimensi: Terdiri dari sistem sensor, sistem data akuisisi dan perangkat komputer untuk kontrol, rekonstruksi data dan display

Gambar 2 “Boiling Sand”: Hasil snapshot imaging dengan kecepatan 1/100 detik menggunakan ECVT terhadap pasir yang sedang “mendidih” di dalam reaktor pemrosesan partikel katalis

Dr. Warsito meraih gelar doktor dari Universitas Shizuoka Jepang tahun 1997. Dia memulai research tomography ini sejak tahun 1991 ketika masih menjadi mahasiswa S1. Ketika itu Dr. Warsito mengembangkan Ultrasound Tomography untuk tujuan yang sama yaitu mendeteksi kepekatan gas dan partikel di dalam reaktor multi fase.

Teknologi tomography ini kemudian dibawa ke Amerika bekerja sama dengan Profesor L. S. Fan dari OSU dengan merintis teknologi tomography baru berbasis medan listrik statis. Profesor Fan sendiri semula tidak percaya dan bahkan tidak memahami temuan canggih ini. Tetapi setelah Dr. Warsito mendapat pengakuan dari asosiasi teknik kimia di Amerika dan juga asosiasi industri minyak di sana, baru Profesor Fan tertarik. Profesor Fan kini menjadi terkenal karena ECVT, meskipun telah dipatenkan oleh Dr. Warsito yang beralamat di Tangerang. Paten ECVT tersebut bernomor 60/664,026 tahun 2005 dan 60/760,529 tahun 2006 yang terdaftar dalam dokumen paten AS.

Bangsa Indonesia harus bangga dengan temuan yang bisa diaplikasikan langsung secara luas di dunia industri ini. Temuan atas teknologi pencitraan secara 3 dimensi sempat menjadi headlines di media electronik maupun cetak yang menyangkut sains dan teknologi di seluruh dunia belum lama ini. Berita yang pertama kali dirilis oleh Ohio State Research News pada tanggal 27 Maret 2006 itu kemudian dikutip oleh ScienceDaily (AS), Scenta (Inggris), Chemical Online, Electronics Weekly dan hampir seluruh media pemberitaan iptek di segala bidang dari energi, kedokteran, fisika, biologi, kimia, industri, elektronika hingga nano-teknologi dan antariksa di seluruh dunia. Akankah Dr. Warsito menjadi penerima Nobel di bidang ini? Semoga. (mbu)

read more

Tuesday, December 20, 2011

KAPAL PERANG CANGGIH BUATAN INDONESIA

TRIMARAN merupakan kapal perang canggih berpeluru kendali produk dalam negeri. Kapal ini terbuat dari serat karbon, dengan kecepatan 35 knot dan dipersenjatai peluru kendali yang memiliki jarak tembak 120 kilometer. Industri kapal di Indonesia berhasil membuat kapal perang dengan panjang sekitar 62,52meter tersebut yang terbuat komposit serat karbon, dan ini akan dipatenkan dan diekspor ke luar negeri.
Trimaran ini mempunyai panjang "water line", 50,77 meter panjang "water draft" 1,17 meter, bobot mati 53,1 GT, kecepatan maksimum 30 knot, kecepatan jelajah 16 knot, dengan mesin utama 4X marine engines MAN nominal 1.800 PK.

Armada tempur TNI Angkatan Laut akan segera memiliki Trimaran ini yang sengaja dibuat secara bertahap per unit hingga 2014. Kapal perang ini dibandrol sekitar Rp114 miliar yang diambil dari APBN 2011.

Amerika sendiri pernah membuat kapal sejenis dengan panjang 120 meter namun dari bahan alumunium atau baja. Komposit serat karbon juga telah digunakan untuk pembuatan pesawat airbus Boeing-777 dan mobil formula 1. Ketahanannya 20 kali lebih kuat dibandingkan baja.

Sunday, October 2, 2011

HKI SUMBER INOVASI DALAM PEMBANGUNAN BANGSA

“Forum ini merupakan kegiatan rutin yang betujuan untuk terus menerus mengembangkan pemahaman akan pentingnya peran dan kontribusi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek). Selain itu juga untuk mendorong peningkatan pemanfaatan iptek dalam mendukung pembanguann perekonomian Indonesia menuju perekonomian berbasis pengetahuan (knowledge based economy),” ungkap Deputi Kepala BPPT Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi (PKT), Tatang A. Taufik pada acara Forum Apresiasi dan Komunikasi HKI yang bertajuk Pengembangan HKI sebagai Sumber Inovasi Dalam Pembangunan Bangsa, di BPPT pagi tadi (6/12).

Hak Kekayaan Intelektual (HKI), sambungnya, merupakan hak pribadi yang harus dilindungi. Karena perlindungan hukum merupakan aspek penting dalam mendorong kreatifitas keinovasian. “Tanpa adanya HKI yang baik mustahil untuk menciptakan iklim yang kondusif untuk berkembangnya suatu inovasi,” jelasnya.

Berdasarkan data dari Ditjen HKI Kementerian Hukum dan HAM RI, berdasarkan pengajuan paten di Indonesia per periode 31 Desember 2010, Indonesia baru menempati posisi keempat dengan jumlah pengajuan paten 6.595 aplikasi paten. Posisi pertama ditempati Amerika sebanyak 20.661 dan Jepang 13.754 aplikasi paten. Dua negara asia yang juga progersif dalam mengembangakan dan mengajukan paten adalah Korea Selatan dan China.

Dengan memperhatikan sekelumit gambaran pengajuan paten di Indoensia, Tatang berpandangan perlunya mendorong pengembangan dan pemanfaatan HKI sebagai sumber inovasi di daerah dengan melakukan pengembangan talenta kreatifas keinovasian agar dapat berkembang didaerah dan menjadikan daerah sebagai sumber inovasi bagi peningkatan daya saIng nasional. Selain itu juga perlu mengakselerasi pengembangan kelompok usia muda sebagai potensi inovasi dalam memperkuat perekonomian Indonesia agar menjadi salah satu macan asia. “Selain itu, diperlukan pengembangan jaringan inovasi yang kuat seperti pemerintah, perguruan tinggi, lembaga litbang, pelaku bisnis dan pelaku pembiayaan yang harus berkolaborasi untuk memperbesar peluang berkembangnya inovasi,” tambahnya.

“Melalui instansi pemerintah seperti BPPT sudah saatnya untuk mendorong, memotivasi serta melakukan gerakan bersama untuk menghasilkan inovasi berbasis HKI dalam membangun bangsa Indonesia. Karena inovasi dihasikan dari upaya kolaborasi sinergis multipihak,” ungkapnya lebih lanjut.

Dalam laporannya, Kepala Biro Umum dan Humas, Hamir Hamzah menyampaikan BPPT telah melakukan beberapa proses percepatan paten yang diamanatkan dalam tupoksi. Diantaranya melalui mediasi dan membentuk majelis HKI. Saat ini BPPT telah menghasilkan sebanyak 49 HKI yang dipatenkan. “Tujuan utama dari paten tidak hanya terbatas pada proses menghasilkan paten, tapi bagaimana paten tersebut dapat terdeliver ke pihak industri atau yang menghasilkan paten dapat membangun perusahaan. Motivasi BPPT adalah bagaimana agar invensi menjadi inovasi tersendiri yang harus mempunyai nilai ekonomi atau mengarah pada komesialisasi dari satu penemuan,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Gabungan Asosiasi Perusahaan Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia (Gamma), Dasep Ahmadi, yang juga selaku pengusaha di bidang manufakturing memandang inovasi dari mindset seorang pengusaha. Inovasi dapat dilihat dari berbagai aspek seperti dari inovasi produk, proses manufakturing, inovasi pemasaran serta inovasi pelayanan. “Dari sisi dunia usaha, faktor yang menjadi pendorong inovasi dapat dilihat dari SDA lingkungan yang terbatas dan produk yang sudah using. Didukung dengan adanya kemajuan teknologi dan memaksimalkan gagasan dengan memperhatikan kebutuhan konsumen serta kebutuhan dari peningkatan daya saing,” jelasnya.

Pandangan lain, dari Direktur Utama Accupunto Internasional, Yos Theosabrata mengatakan bahwa suatu inovasi diawali dari suatu imajinasi baru masuk ke invensi. Lalu dilakukan proteksi dan produksi sehingga harus dipromosikan untuk menciptakan suatu persepsi, tahap selanjutnya adalah distribusi dan dilisensikan untuk mendapatkan loyalti. “Tahap awal berimajinasi harus didasari pada cara berfikir secara out of the box. Dari situlah tanpa disadari dapat menghasilkan suatu karya-karya besar. Yang terpenting dari serangkaian proses inovasi adalah pada tahap persepsi. Siapa yang berhasil menciptakan dan membentuk persepsi di benak masyarakat, dia lah yang menang di dunia usaha”, tegas pengusaha bidang industri kreatif tersebut. (sumber naskah:KYRAS/humas)